Kelebihan dan Kekurangan Kusen Aluminium

Kusen Aluminium merupakan bahan yang kuat dan sangat mudah dalam perawatannya. Pemilihan bahan aluminium dilakukan karena bahan ini cukup ringan tetapi memiliki kekerasan yang tinggi. Selain terkenal awet dan kuat, kusen yang terbuat dari aluminium juga dikenal banyak orang karena tidak rentan terkena karat sehingga mampu bertahan di segala kondisi cuaca, baik itu terkena sinar matahari maupun hujan. Namun Kusen Aluminium juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan. Berikut ini penjelasan lengkap tentang kelebihan dan kekurangan Kusen Aluminium.

 

A. Kelebihan Kusen Aluminium

1. Perawatan Serta Pemasangan Mudah

Dibandingkan dengan kusan berbahan kayu, kusen yang terbuat dari bahan aluminium cenderung memiliki sistem pemasangan yang relatif mudah karena tidak perlu menjebol atau merombak dinding untuk dipasangkan, berbeda dengan kusen berbahan kayu. Dari segi perawatan juga termasuk mudah yaitu dibersihkan secara berkala dengan menggunakan lap yang dibasahi dengan air atau bisa juga ditambahi sabun cuci piring.

2. Opsi Warna yang Beragam dan Menarik

  Ada banyak pilihan warna ,selain kusen aluminium putih dan warna dominan lain,kusen aluminium juga dapat diwarnai sehingga anda bisa memilih warna secara custom. Pewarnaan kusen Aluminium juga terlihat mulus, berbeda dengan bahan kayu yang memiliki teksture kasar. Untuk Anda yang memiliki prabotan atau bangunan rumah dengan warna mencolok, Anda bisa memilih Kusen Aluminium dengan warna sesuai keingingan.

3. Awet dan Tahan Lama

Aluminium merupakan unsur kimia berupa logam yang memiliki ketahanan yang bagus namun ringan. Karena itu, penggunaan aluminium sering kali diterapkan sebagai bahan interior rumah karena mempermudah pembongkaran dan pemasangan serta memiliki keawetan yang lebih bagus dan lama. Aluminium tidak mudah berkarat atau korosi sehingga cocok untuk penggunaan outdoor dan indoor. Agar tidak mudah mengalami proses oksidasi, Kusen Aluminium perlu dilakukan perawatan berskala.

4. Ringan Tapi Kuat

Ada berbagai macam bahan untuk kusen, ada kayu, steel atau baja, besi biasa, aluminium, dan lainnya. Aluminum merupakan bahan yang baik untuk interior rumah dan sering dijadikan pengganti bahan besi atau baja. Karena ringan, penggunaan Kusen Aluminium tidak akan lebih membebani dinding atau tembok bangunan.

5. Terkenal Atas Kekerasannya

Berdasarkan hasil penelitian, kekerasan aluminium mencapai 60,5 HRB dan kerap dijadikan sebagai tulang atau kerangka karena selain ringan, aluminium juga keras. Bahannya sangat bagus untuk menjadi tegangan mekanik. Berbeda dengan besi yang mudah melengkung, aluminium tidak akan mudah menyusut serta memuai sehingga hampir tidak dapat melengkung. Karena itu, dinding, jendela, pintu, atau atap bangunan yang terbuat dari aluminium tidak mudah retak akibat pemuaian.

6. Tidak Mudah Terkena Rayap dan Jamur

Kusen Aluminium sangatlah berbeda dengan kusen yang terbuat dari kayu yang mudah digrogoti dan terserap air sehingga menjadi lembab, karena itu kusen kayu dapat dikerumuni rayap dan jamur. Kusen Aluminium tahan terhadap jamur dan rayap karena tidak bisa menyerap air dengan permukaan keras yang tidak akan bisa digigit oleh rayap. Jika Anda ingin membuat jendela atau interior lainnya tapi berada di lokasi rumah yang banyak rayap dan tumbuh jamur, maka Kusen Aluminium menjadi pilihan terbaik untuk kerangka interior untuk Anda.

7. Tahan Berbagai Macam Cuaca

Aluminium kerap dijadikan bahan untuk kerangka atau tulang interior di negara-negara dengan empat musim karena aluminium tahan dengan berbagai jenis cuaca. Bahannya tidak mudah korosi, bahkan jika terkena air laut. Tetapi aluminium yang kurang kermurniannya bisa terkena korosi sehingga perlu dirawat dengan baik.

B. Kekurangan Kusen Aluminium

1. Memiliki Harga Relatif Mahal

Selain biaya tukang dan bahannya,Kusen Aluminium perlu dibeli dengan harga yang terbilang mahal apabila dibandingkan dengan kusen kayu, plastik, dan lainnya. Tetapi kualitasnya dijamin bagus, kuat, dan tahan lama.

2. Rentan Mengalami Bocor

Karena bentuk Kusen Aluminium yang begitu kaku dan keras, kerangka kusen berbahan aluminium kerap terjadi kebocoran pada dinding akibat kusen yang tidak lentur mengikuti bentuk dari dinding. Namun, kekurangan ini bisa diatasi dengan berbagai cara seperti melakukan pengecoran ekstra atau mengaplikasikan sealant untuk mengatasi kebocoran. Pemberian sealant harus teliti dan rapat sehingga tidak mudah rusak oleh cuaca. Oleh karna itu pembelian yang teliti pada toko aluminium haruslah tepat.

3. Harus Dikerjakan Dengan Hati-Hati dan Teliti

Kusen Aluminium memerlukan jasa tukang yang profesional karena pemasangannya harus hati-hati dan teliti. Pemasangannya tidak bisa sembarangan karena harus menggunakan angkur dan sekrup fischer secara tepat yang tidak dapat dilakukan oleh semua orang.selaim itu penggunaan lem silen dilakukan secara manual,jadi perlu ketelitian dalam pengerjaannya. Apabila tidak memiliki pengalaman yang cukup, dinding bisa rusak serta ketahanan kusen aluminium akan lebih cepat rusak.

4. Pengukuran Harus Akurat

Membuat lubang atau apapun itu di dinding harus cukup akurat sesuai dengan kusen yang sudah diproduksi secara paten dari pabriknya. Pemasangan jangan sampai miring atau melengkung karena akan menyulitkan penginstalan dan bisa merusak dinding. Apabila ukuran tidak sesuai akibat ketidakprofesional, dinding harus dibongkar untuk menyesuaikan ukuran Kusen Aluminium yang sudah dipesan.

5. Memiliki Desain Terbatas

Berbeda dari bahan kayu atau plastik yang mudah diukir dan dibentuk-bentuk, Kusen Aluminium memiliki desain yang monoton, tetapi masih bisa memilih warna yang cukup beragam dan penambahan ornamen untuk desain yang lebih keren

Kesimpulan

Kusen yang terbuat dari aluminium merupakan pilihan yang sangat direkomendasikan karena memiliki bahan yang kuat dan awet. Hal yang perlu diperhatikan ketika ingin memesan atau membeli kusen dengan bahan ini adalah dari segi pendanaan dan kebutuhan. Karena harganya relatif mahal, maka lakukan perbandingan apakah interior rumah atau bangunan anda memerlukan kusen berbahan aluminium atau tidak.